PRANCIS memiliki aneka sajian memikat yang dikenal di berbagai belahan dunia. Salah satu yang perlu dicoba adalah menu bernama escargot, yang nikmat rasanya.
Tiap negara tentu memiliki kekayaan kuliner masing-masing. Jika di Indonesia dikenal berbagai jenis siput yang bisa dikonsumsi untuk bersantap bersama teman, sahabat ataupun orang-orang terkasih, di Prancis juga dikenal hidangan menggugah selera yang terbuat dari bahan siput. Menu itu dikenal dengan nama escargot. Walaupun kerap hanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau kadang dijadikan makanan selingan, siapa sangka menu ini bisa sangat menentukan enak atau tidaknya sebuah restoran di Prancis.
Escargot merupakan bahasa Prancis untuk hewan siput, atau dalam bahasa Inggris disebut snail. Hewan ini biasanya hidup di daerah pantai, daerah perairan, atau areal persawahan. Di beberapa areal pertanian, hewan ini juga sering dibudidayakan secara komersial. Lantaran memakan tanah dan dedaunan, escargot banyak mengandung racun, salah satunya disebabkan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Oleh karena itu, sebelum diolah menjadi masakan, escargot harus dibersihkan terlebih dahulu dari unsur-unsur racun dan prosesnya bisa menghabiskan waktu beberapa hari. Namun, setelah bersih dari racun, escargot adalah bahan masakan yang mengandung nilai gizi sangat tinggi.
Banyak sekali penyebutan untuk jenis hewan yang satu ini, seperti abalone, caracoles, queen conch, escargot, dan escargot bourgogne.
"Escargot diolah dengan bumbu-bumbu yang sederhana. Ciri khasnya terletak pada penggunaan garlic butter dan untuk menambah rasa, biasanya cukup ditambahkan garam dan merica. Escargot bourgogne lazimnya disajikan sebagai hidangan pembuka," kata Executive Chef French Cafe Michelin beberapa waktu lalu.
Cara menikmatinya pun menyimpan keasyikan tersendiri. Escargot bourgogne biasanya dihidangkan lengkap bersama cangkang atau rumah siputnya.
Keunikan lain escargot terletak pada kombinasi bumbu yang bisa disesuaikan dengan selera penikmatnya. Misalkan untuk lidah Asia, biasanya dibuat lebih pedas dibandingkan menu untuk lidah orang Eropa.
"Kita juga bisa mengombinasikan aneka bumbu untuk escargot. Bisa dibuat dengan saus, namun yang paling banyak dicari memang escargot bourgogne," tambah Michelin.
Escargot merupakan bahasa Prancis untuk hewan siput, atau dalam bahasa Inggris disebut snail. Hewan ini biasanya hidup di daerah pantai, daerah perairan, atau areal persawahan. Di beberapa areal pertanian, hewan ini juga sering dibudidayakan secara komersial. Lantaran memakan tanah dan dedaunan, escargot banyak mengandung racun, salah satunya disebabkan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Oleh karena itu, sebelum diolah menjadi masakan, escargot harus dibersihkan terlebih dahulu dari unsur-unsur racun dan prosesnya bisa menghabiskan waktu beberapa hari. Namun, setelah bersih dari racun, escargot adalah bahan masakan yang mengandung nilai gizi sangat tinggi.
Banyak sekali penyebutan untuk jenis hewan yang satu ini, seperti abalone, caracoles, queen conch, escargot, dan escargot bourgogne.
"Escargot diolah dengan bumbu-bumbu yang sederhana. Ciri khasnya terletak pada penggunaan garlic butter dan untuk menambah rasa, biasanya cukup ditambahkan garam dan merica. Escargot bourgogne lazimnya disajikan sebagai hidangan pembuka," kata Executive Chef French Cafe Michelin beberapa waktu lalu.
Cara menikmatinya pun menyimpan keasyikan tersendiri. Escargot bourgogne biasanya dihidangkan lengkap bersama cangkang atau rumah siputnya.
Keunikan lain escargot terletak pada kombinasi bumbu yang bisa disesuaikan dengan selera penikmatnya. Misalkan untuk lidah Asia, biasanya dibuat lebih pedas dibandingkan menu untuk lidah orang Eropa.
"Kita juga bisa mengombinasikan aneka bumbu untuk escargot. Bisa dibuat dengan saus, namun yang paling banyak dicari memang escargot bourgogne," tambah Michelin.