Serbakukus ala Jepang

PENCINTA masakan Jepang tentu sudah tak asing dengan chawanmushi, sejenis telur kukus dengan tekstur lembut dan rasa lezat. Nah, sejatinya negeri Matahari Terbit ini memiliki lebih banyak lagi ragam hidangan yang dikukus atau dalam bahasa Jepang disebut mushimono.

Ingin bukti? Datang saja ke Restoran Nadaman di Hotel Shangri-La Jakarta. Pada 1-20 Juli 2009, restoran Jepang yang terletak di lantai 1 ini menawarkan lima mushimono kreasi Chef Koji Yoshimoto. Dengan harga mulai Rp60.000 ++ per porsi, Anda dapat menikmati sajian ikan kukus, telur kukus, sampai mi gepeng yang disajikan panas dan memberi sensasi menyegarkan. Sensasi panas yang didapat dari proses pengukusan menjadikan mushimono hidangan favorit yang secara tradisional dikonsumsi selama musim dingin oleh masyarakat Jepang.

Adapun hidangan tradisional mushimono yang tersaji di Nadaman selama promosi berjumlah tiga menu. Yang pertama adalah jidori tokkuri mushi alias ayam kukus. Menu ini dibuat dari daging ayam (jidori) kualitas tinggi yang dipadukan dengan kucai, jamur shimeji, dan tahu Jepang. Semua bahan dimasukkan dalam wadah tradisional Jepang yang dinamakan tokkuri, lalu ditambahkan kaldu ikan cakalang (bonito soup). Cara penyajiannya cukup unik, yakni dengan menuang isinya ke dalam saus ponzu yang terbuat dari bahan utama jeruk sebagai penguat rasa.

Sajian berikutnya adalah gindara yuba mushi, yakni ikan gindara kukus dengan kulit susu kacang kedelai. Biasanya orang menggunakan istilah "kulit tahu" yang sebenarnya kurang tepat karena yuba dibuat langsung dari susu kacang kedelai. Yuba didapatkan dengan menjerang susu kacang kedelai dalam panci terbuka hingga terbentuk semacam lapisan kulit di permukaan susu. Kulit ini diambil dan dikeringkan menjadi lembaran kekuningan yang kemudian dikenal dengan nama yuba. Lapisan kombu, ikan gindara, dan yuba ditutup dengan jamur shimeji dan shitake, lalu diletakkan dalam mangkuk kecil berisi kecap dan kaldu ikan cakalang (bonito soup) sebelum dikukus.

Satu lagi mushimono tradisional yang patut dicoba, yakni atsu atsu mushi kishimen (mi gepeng kukus dengan kuah). Kishimen atau mi gepeng dicampur dengan saus kobudashi, lalu dikukus 20 menit hingga lembut dan kenyal. Kuah mi disajikan bersama jahe dan kucai sebagai pelengkap. Atsu atsu berarti sangat panas, seakan menyiratkan bahwa hidangan ini paling pas dikonsumsi saat masih panas.

Lengkapi juga acara bersantap Anda dengan mencicipi pan soup mushi (telur kukus dengan roti) dan usuimame chawanmushi (telur kukus dengan kacang polong). Pan soup mushi merupakan modifikasi istimewa mushimono dengan menggunakan roti sebagai bahan yang tidak umum dipakai dalam masakan tradisional Jepang. Roti yang telah digoreng dicelupkan dalam kaldu ayam yang dicampur dengan telur dan ditutup keju lembaran. Semua bahan dimasak dengan metode kukus selama 20 menit sebelum disajikan.

Tak jauh berbeda, usuimame chawanmushi juga merupakan transformasi dari chawanmushi dengan menggunakan kacang polong, telur, dan susu sebagai bahan utama. Kacang polong atau usuimame direbus hingga halus dan dicampur susu, krim masak, serta telur. Dengan menggunakan udang sebagai bahan isi, campuran bahan-bahan ini ditempatkan dalam wadah mirip cangkir lantas dikukus hingga matang dan lembut. Tidak seperti masakan Jepang tradisional lainnya, beberapa mushimono disantap dengan menggunakan sendok.

By pande-baliwisata with

Escargot Unik ala Prancis

PRANCIS memiliki aneka sajian memikat yang dikenal di berbagai belahan dunia. Salah satu yang perlu dicoba adalah menu bernama escargot, yang nikmat rasanya.

Tiap negara tentu memiliki kekayaan kuliner masing-masing. Jika di Indonesia dikenal berbagai jenis siput yang bisa dikonsumsi untuk bersantap bersama teman, sahabat ataupun orang-orang terkasih, di Prancis juga dikenal hidangan menggugah selera yang terbuat dari bahan siput. Menu itu dikenal dengan nama escargot. Walaupun kerap hanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau kadang dijadikan makanan selingan, siapa sangka menu ini bisa sangat menentukan enak atau tidaknya sebuah restoran di Prancis.
Escargot merupakan bahasa Prancis untuk hewan siput, atau dalam bahasa Inggris disebut snail. Hewan ini biasanya hidup di daerah pantai, daerah perairan, atau areal persawahan. Di beberapa areal pertanian, hewan ini juga sering dibudidayakan secara komersial. Lantaran memakan tanah dan dedaunan, escargot banyak mengandung racun, salah satunya disebabkan unsur hara yang terdapat dalam tanah. Oleh karena itu, sebelum diolah menjadi masakan, escargot harus dibersihkan terlebih dahulu dari unsur-unsur racun dan prosesnya bisa menghabiskan waktu beberapa hari. Namun, setelah bersih dari racun, escargot adalah bahan masakan yang mengandung nilai gizi sangat tinggi.
Banyak sekali penyebutan untuk jenis hewan yang satu ini, seperti abalone, caracoles, queen conch, escargot, dan escargot bourgogne.
"Escargot diolah dengan bumbu-bumbu yang sederhana. Ciri khasnya terletak pada penggunaan garlic butter dan untuk menambah rasa, biasanya cukup ditambahkan garam dan merica. Escargot bourgogne lazimnya disajikan sebagai hidangan pembuka," kata Executive Chef French Cafe Michelin beberapa waktu lalu.
Cara menikmatinya pun menyimpan keasyikan tersendiri. Escargot bourgogne biasanya dihidangkan lengkap bersama cangkang atau rumah siputnya.

Keunikan lain escargot terletak pada kombinasi bumbu yang bisa disesuaikan dengan selera penikmatnya. Misalkan untuk lidah Asia, biasanya dibuat lebih pedas dibandingkan menu untuk lidah orang Eropa.

"Kita juga bisa mengombinasikan aneka bumbu untuk escargot. Bisa dibuat dengan saus, namun yang paling banyak dicari memang escargot bourgogne," tambah Michelin.

By pande-baliwisata with

Wine Unggulan dari Berbagai Negara

SATU hal yang tidak boleh Anda lupakan ketika berkunjung ke Pastis Wine & Dine, yakni berpetualang ke "dunia" wine. Ya, tempat ini memang menawarkan cukup banyak variasi wine, baik bagi para newbie (pendatang baru) ataupun para pencinta sejati wine.

Anggur-anggur dari Italia, Prancis, Australia, Selandia Baru, Cile, dan Afrika Selatan akan tampak berjejer di rak-rak kayu di Pastis Wine Spot. Ruangan ini sengaja dibuka di sisi kanan pintu masuk resto. Tujuannya agar pengunjung yang ingin mencoba atau mengetahui beragam jenis wine, dapat langsung melihatnya secara kasatmata, tidak hanya dari nama-nama wine yang ada di daftar menu.

"Dilihat dari namanya saja, yaitu Pastis, tak mungkin resto ini tidak menyediakan minuman wine yang berkualitas, serta toko wine itu sendiri," ujar Monika Imelda.

Pengelola Pastis menjadikan wine Italia sebagai andalan. Kualitas wine dari negara tersebut lebih baik dibandingkan negara-negara lain, yang juga dikenal sebagai pemasok wine. Salah satunya dry red wine bernama Amarone Della Valpolicella. Di Pastis Wine Spot, terdapat kira-kira 2.000 botol wine yang terdiri atas ratusan merek.

Yang membuat Pastis Wine & Dine menarik adalah banderol harga Rp195.000 untuk satu botol red wine Merlot atau Next Code. Wine ini cocok dijadikan minuman perkenalan untuk para pencinta wine pemula. Sementara bagi kalangan yang sudah paham wine yang mereka sukai, Pastis juga memberi banyak pilihan yang berkelas.

"Kelebihan toko wine yang ada di Pastis adalah harganya yang bisa dibilang murah, karena ini adalah wine unggulan dari berbagai negara," kata Monika lagi.

Untuk menambah kepuasan pengunjung yang ingin menikmati wine di Pastis, lanjut Monika, diadakanlah program happy hour. Program ini berlangsung tiap hari antara pukul 17.00-20.00. Pada jam tersebut, pengunjung yang membeli satu gelas bir dan minuman beralkohol lainnya akan mendapat satu gelas ekstra untuk jenis minuman yang sama.

Nama-nama seperti Toaro Cabarnet Savignon, sparkling wine Moscato, Beaujolais Villages, Angelus Chateau, serta Grappa Berta Tre Solitre yang merupakan wine khas Italia dan diproduksi terbatas, juga dimiliki Pastis Wine & Dine. Sebagai pelengkap, rasanya akan semakin nikmat jika anggur-anggur prestise ini dinikmati bersama cheese platter.

Salah seorang pengunjung, Gy Bilhuda, 35, kepada SI mengaku gemar menikmati wine yang ada di Pastis. Gy yang hari itu datang bersama temannya dalam rangka merayakan pesta perpisahan, mengklaim telah berhasil merekomendasikan tempat ini kepada temannya yang lain.

"Untuk yang kedua kalinya, saya datang ke sini. Saya langsung suka resto ini, karena tidak terlalu ramai dan didukung suasana klasiknya. Wine yang ada di sini juga beragam pilihannya," sebut Gy.

Lain halnya dengan Neska Harahap yang lebih senang datang ke Pastis bersama temannya untuk sekadar berbincang. Berhubung kantornya dekat dengan Pastis, setidaknya tiga pekan sekali Neska pasti mampir ke tempat ini.

"Saya lebih suka menikmati suasana di sini dengan minum kopi atau teh saja, karena saya kurang suka wine. Saya ke sini cukup untuk ngobrol-ngobrol dengan teman selepas pulang kantor," ujar wanita kurus itu

By pande-baliwisata with

Nasi Bakar Tradisional Jadi Incaran

MENYANTAP makanan Jepang seolah sudah menjadi tren dan gaya hidup masyarakat di seluruh dunia. Melalui hidangan Jepang, kita bisa menikmati makanan sehat dan lezat.

Masakan Jepang sering dijadikan rujukan oleh kaum vegetarian ataupun mereka yang sedang menjalani diet rendah lemak. Hal ini disebabkan, salah satunya, bahan dasar makanan sebagian besar berupa sayuran. Potensi sumber daya laut Jepang juga cukup kaya.Maka tidak heran, makanan laut (seafood) kerap dijumpai di tiap restoran Jepang, tentu dengan metode pengolahan yang berbeda-beda. Bahkan di Jepang, tidak sedikit orang yang menyantap seafood dalam keadaan segar dan mentah.Sesuai dengan misi Takigawa, yakni menyajikan masakan Jepang terbaik serta bervariasi dengan cita rasa unik dan lezat, menu di sini dibuat dalam beragam pilihan penyajian.Salah satu yang menjadi favorit dan diincar konsumen adalah menu takigawa kamameshi, atau disebut juga dengan nasi bakar tradisional Jepang.

Sebenarnya, ini bukanlah menu berupa nasi yang dibakar, melainkan nasi yang dimasak dengan cara dikukus seperti biasa.Yang unik dan yang membuat menu ini disebut nasi bakar adalah, karena nasi disajikan dalam hot pot kecil, yang diimpor dari Jepang."Karena nasi dan lauknya dimasukkan dalam hot pot, nasi selalu dalam keadaan panas sehingga bentuknya pun mirip nasi bakar," ujar Supervisor Takigawa Japanese Restaurant Cabang Serpong Muhammad Mukmin.Menu nasi ini berisi lauk lengkap, yaitu belut, kepiting, salmon, kerang, udang, ayam, serta beberapa jenis sayuran seperti wortel dan jamur shitake.

Bahan isian yang terdapat dalam nasi bakar cukup variatif, sehingga rasa yang dihasilkan pun beragam. Misalnya ayam yang digiling dan dimasak dengan bumbu manis. Bagi yang suka pedas, jangan pernah lupa untuk memasukkan cabai bubuk ke dalam menu Anda."Cara memakannya, nasi diaduk jadi satu sehingga semua daging tercampur dan menghasilkan rasa yang unik. Menu ini sangat jarang dijumpai di restoran Jepang lainnya," sebut Mukmin. Masakan Jepang yang ada sekarang sering merupakan perpaduan berbagai macam bahan makanan dari berbagai negara.

Seiring menjamurnya restoran Jepang di sejumlah negara, menu-menu yang kemudian dikategorikan sebagai masakan Jepang pun kian banyak ragamnya. Seperti aneka ragam sushi yang terdapat di Takigawa. Sushi diolah dengan kreasi yang modern oleh sang koki sehingga menghasilkan rasa baru yang tetap dicintai penggemar menu ini. Sebut saja takigawa roll. Sushi panggang ini termasuk menu favorit dan best seller. Isinya adalah salmon, scallop, serta crab stick yang di atasnya disiram saus spesial buatan Takigawa. Rasa saus ini sedikit menyerupai mayones.

Taburan tobico atau telur ikan layang menjadi sentuhan akhir untuk menu ini. "Rasa salmon dan melted sauce membuat sushi ini disukai.Apalagi saat penyajian pertama, di mana saus masih dalam keadaan melted," ujar salah seorang pengunjung Takigawa Serpong, Uma Teresabel. Masih ingin menambah menu sushi Anda? Cobalah crunch-crunch roll, yang juga menjadi menu andalan walaupun belum lama diluncurkan. Sesuai namanya, sushi yang disajikan sangatlah garing."Anak-anak maupun orang dewasa pasti suka karena tekstur garingnya tadi," imbuh Mukmin. Untuk mempertahankan kualitas makanan, hampir semua bahan dasar diimpor dari Jepang, seperti beras, unagi (belut), salmon, dan ikan amachi.

By pande-baliwisata with